REVIEW 4 :
Abstract, Pendahuluan, Bab III Metode Penelitian
Abstract, Pendahuluan, Bab III Metode Penelitian
KINERJA KOPERASI UNIT DESA DI PROVINSI BALI:
PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION MODEL
Oleh
:
MADE ANTARA1) dan ANDERSON GUNTUR KOMENAUNG2)
1)Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian Universitas Udayana
Email: antaradps@telkom.net
2)Fakultas Ekonomi/MEP Universitas Sam
Ratulangi, Manado
Email: komeguntur@yahoo.com
Berisi
:
ABSTRACT
Cooperation included Village Unit Cooperation (VUC) is
one of the Indonesia economy pillar which continuous have to be powered in
order its performance more and more goo, so that can generate benefit to the
member especially and society in generally. Goal of research that is: (1)
Identify factors that influence performance of VUC in Bali Province; (2) Trace
direct influence, indirect influence and total influence of indicators toward
performance of VUC in Bali Province Bali. Collecting of data use structured
interview method is dept interview, observation, and documentation. Data analysis
use methods: (1) Structural Equation Model (SEM), and (2)
deskriptivequalitatif.
Result
of analysis to find as follows:
1.
Performance of
Village Unit Cooperation (VUC) in Bali Province influenced by internal and
external factors. Internal factor influenced by member participation factor,
human resource, and activity, while management factor, liquidity, and
solvability do not have effect on. Member participation factor influenced by
the service user duration of VUC by member, frequency follow meetings of VUC,
and do not influence by redemption of obligatory deposit and fundamental,
knowledge about activity of cooperation (election of official member); Human
resources factor influenced by amount employees, and training frequency and do
not influence by education level; Activity factor influenced by inventory turn
over ratio, ratio of working capital rotation, and ratio of receivable mean
rotation; Management factor influenced by planning, organizing, actuating, and
controlling; Factor of Liquidity influenced by rapid ratio, and do not influence
by fluently ratio and cash ratio; Solvability factor influenced by debt ratio,
debt ratio to equity, and long term liabilities ratio to equity; External
factor influence by interest rate and inflation, and do not influence by
construction frequency.
2.
Direct, indirectly
and totalize influence of construct Indicator toward performance of Village
Unit Cooperation (VUC) in Bali Province, that is: (i) Internal Factor have
direct influence equal to 0,42 and indirect influence equal to 0,00. So
internal factor totally have an effect toward performance of VUC equal to 0,42,
(ii) External factor have direct influence equal to 0,69 and indirect influence
0,00. So external factor totally have an effect toward performance of VUC equal
to 0,69. Keyword: Factors, Performance, VUC, SEM
ABSTRAK
Koperasi termasuk Koperasi Unit Desa (KUD) adalah salah
satu sokoguru perekonomian Indonesia yang terus-menerus harus diberdayakan agar
kinerjanya semakin baik, sehingga mampu memberikan manfaat bagi anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tujuan penelitian yaitu: (1)
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja KUD di Provinsi Bali;
(2) Melacak pengaruh langsung, KUD di Provinsi Bali. Pengumpulan data
menggunakan metode wawacara terstruktur dan mendalam, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan metode: (1) Structural Equation Model
(SEM), dan (2) deskriptif-kualitatif.
Hasil
analisis menunjukan temuan penting sebagai berikut:
1. Kinerja koperasi unit (KUD) desa di Provinsi Bali
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal dipengaruhi
oleh faktor peran serta anggota, sumber daya manusia (SDM) dan aktivitas secara
signifikan, sedangkan faktor manajemen, likuiditas, solvabilitas tidak
berpengaruh signifikan. Faktor peran serta anggota dipengaruhi oleh lamanya
pengguna jasa KUD para anggota, frekuensi mengikuti rapat-rapat KUD secara
signifikan, dan tidak dipengaruhi signifikan oleh pelunasan simpanan wajib dan
pokok, pengetahuan tentang kegiatan koperasi (pemilihan pengurus); Faktor SDM
dipengaruhi oleh jumlah karyawan dan frekuensi pelatihan secara signifikan dan
tidak dipengaruhi signifikan oleh tingkat pendidikan; Faktor aktivitas
dipengaruhi oleh rasio perputaran persediaan, rasio perputaran modal kerja, dan
rasio perputaran rata - ratapiutang; Sedangkan faktor tidak berpengaruh
terhadap faktor internal yakni: faktor manajemen yang dipengaruhi oleh
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan pengawasan; Faktor likuiditas
dipengaruhi oleh rasio cepat dan tidak dipengaruhi oleh rasio lancar dan rasio
kas; Faktor solvabilitas dipengaruhi oleh rasio hutang, rasio hutang terhadap
equitas, dan rasio hutang jangka panjang terhadap equitas. Faktor eksternal
dipengharuhi oleh suku bunga dan inflasi, dan tidak dipengaruhi oleh frekuensi
pembinaan.
2. Pengaruh langsung, tidak langsung dan total dari
Indikator konstruk terhadap Kinerja Koperasi Unit Desa di Provinsi Bali, yaitu:
(i) Faktor internal mempunyai pengaruh langsung sebesar 0,42 dan pengaruh tidak
langsung sebesar 0,00. Jadi faktor internal secara total berpengaruh terhadap
kinerja KUD sebesar 0,42, (ii) Faktor eksternal mempunyai pengaruh langsung
sebesar 0,69 dan pengaruh tidak langsung 0,00. Jadi faktor eksternal secara total
berpengaruh terhadap kinerja KUD sebesar 0,69. Kata Kunci: Faktor-Faktor,
Kinerja, KUD, SEM
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Koperasi termasuk Koperasi Unit Desa (KUD) adalah salah
satu sokoguru perekonomian Indonesia yang terus-menerus harus diberdayakan agar
kinerjanya semakin baik, sehingga mampu memberikan manfaat bagi anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Peranan yang harus dimainkan oleh
koperasi di masa mendatang adalah bidang produksi dan pemasaran komoditi
agribisnis dan sektorsektor lain, sehingga peranan koperasi dalam kehidupan
ekonomi Indonesia benarbenar dapat menjadi tulang punggung perekonomian.
Sebagaimana diungkapkan oleh Swasono (1983) dan
diamanatkan oleh Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian,
koperasi sebagai soko guru perekonomian
nasional mempunyai ciri-ciri yaitu: (1) Koperasi merupakan badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang dan melakukan kegiatan usaha sebagaimana badan
usaha yang lain dengan mendayagunakan seluruh kemampuan anggotanya; (2)
Kegiatan koperasi didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi, yaitu:
keanggotaannya bersifat sukarela, pengelolaan dilakukan secara demokratis, dan
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota; (3) Koperasi Indonesia merupakan
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dalam tatanan
perekonomian Indonesia, koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang
tumbuh dikalangan masyarakat luas sebagai pendorong tumbuhnya ekonomi nasional
dengan berasaskan kekeluargaan; dan (4) Koperasi Indonesia bertujuan
mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan ekonomi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha
yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha
maupun kesejahteraannya. Melihat kebutuhan anggota beraneka ragam, maka usaha
koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa bidang
usaha, misalnya simpan pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan, dan
pendidikan. Koperasi yang termasuk dalam multipurpose adalah Koperasi
Unit Desa (KUD). KUD menjadi tumpuan harapan petani di daerah kerjanya serta
merupakan salah satu kelembagaan agribisnis dalam mendukung pengembangan sistem
agribisnis di pedesaan. Agar KUD dapat melakukan peranannya dengan baik, maka
KUD harus dikelola secara produktif, efektif, dan efisien untuk mewujudkan pelayanan
usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat sebesarbesarnya bagi
anggotanya, sehingga mampu bersaing dengan badan usaha yang lainnya.
Pengelolaan yang dimaksud adalah seluruh komponen yang ada dalam perusahaan
seperti pemasaran, produksi, keuangan, personil, pembelian, sistem informasi
manajemen dan organisasi.
Kinerja KUD merupakan ukuran yang dipakai menilai kondisi
KUD, dipengaruhi oleh faktor internal terdiri dari manajemen, keuangan dan
sumber daya manusia serta faktor eksternal. Faktor-faktor ini harus dikelola
secara baik, sehingga dapat mencapai kinerja KUD yang optimal. Dipandang dari
simpul-simpul pemikiran stratejik bahwa kinerja KUD dapat ditentukan oleh
faktor internal terdiri dari peran serta anggota, manajemen, keuangan dan sumber
daya manusia serta faktor eksternal, pemikiran tersebut dapat dibuatkan model
seperti Gambar 1.
Gambar 1. Simpul-Simpul Pemikiran Stratejik dari Kinerja
KUD
Berdasarkan realita KUD di Bali yang merupakan salah satu
kelembagaan agribisnis dalam mendukung pengembangan sistem agribisnis di
pedesaan, masih ditemukan banyak hambatan yang sifatnya internal yaitu:
manajemen, persyaratanpersyaratan keuangan/finansial mengenai kemampuan
membayar hutang, cara pendanaan, efektivitas pemanfaatan dana, sumber daya
manusia dan keputusan manajemen. Jika kelemahan tersebut dibiarkan,
dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap kinerja KUD, yang pada akhirnya KUD
tidak dapat memenuhi harapan petani atau aggotanya. Sedangkan dalam pengelolaan
KUD, diharapkan kinerja yang terdiri atas peningkatan sisa hasil usaha, peran
serta anggota dan assets meningkat dari investasi yang dilakukan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja Koperasi Unit
Desa di Provinsi Bali?
2. Bagaimana pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung
maupun pengaruh totalnya dari indikator terhadap kinerja Koperasi Unit Desa di
Provinsi Bali ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian
sebagai berikut.
1.
Mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Koperasi Unit Desa di Provinsi Bali.
2.
Melacak
pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total dari indikator
terhadap kinerja Koperasi Unit Desa di Provinsi Bali.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai
berikut:
1.
Secara
praktis, hasil penelitian sebagai dasar perumusan kebijakan bagi pemerintah
dalam membina pengurus dan manajer KUD sebagai landasan dalam perencanaan dan
pengendalian aktivitas di masa mendatang;
2.
Secara
teoritis, hasil penelitian sebagai suatu informasi bagi penelitian serupa atau
peneliti-peneliti lain yang berkaitan dengan penelitian koperasi.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1
Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian
dilaksanakan di wilayah Provinsi Bali, yang meliputi 9 kabupaten/kota.
Pemilihan Provinsi Bali sebagai lokasi penelitian menggunakan metode purposive
sampling yaitu metode penentuan lokasi penelitian secara sengaja yang
didasarkan atas pertimbangan yaitu belum pernah dilakukan penelitian
faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) di Provinsi
Bali.
2.2
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah
jumlah keseluruhan dari unit analisis yang akan diduga (Singarimbun dan
Effendi, 1989). Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih
secara cermat untuk mewakili populasi (Cooper dan Emory, 1996). Populasi KUD di
Provinsi Bali sampai tahun 2004 berjumlah 91 unit (Data Bali Dalam Angka, 2004,
hal. VII-6) yang tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota di Bali. Jumlah sampel
KUD sebagai sumber data sebanyak 50% atau sebanyak 46 unit KUD, yang diambil
dengan metode acak kelompok (cluster random sampling). Artinya
pengacakan dilakukan pada setiap klaster kabupaten/kota secara proporsional,
sehingga total sampel mencapai 46 unit KUD untuk wilayah Bali.
2.3
Sumber, Jenis, dan Metode Pengumpulan Data
Sumber data
primer KUD diperoleh langsung dari KUD dengan mendatangi KUD sampel di seluruh
Kabupaten/Kota di Bali. Sedangkan data sekunder KUD bersumber dari berbagai
instansi pemerintah, seperti Dinas Koperasi Provinsi dan Kabupaten, Badan Pusat
Statistik, Bappeda Provinsi Bali, dll.
Jenis data
kuantitatif menyangkut KUD yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
aktivitas, rasio profitabilitas, laporan laba-rugi selama kurun waktu tiga
tahun terakhir, neraca selama tiga tahun terakhir dan perkembangan suku bunga
selama tiga tahun terakhir. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk
angka dan tidak memiliki satuan ukur antara lain: peran serta anggota,
pelayanan KUD, sumber daya manusia, kebijakan pengurus dan manejer dalam
melaksanakan aktivitas, tingkat pendidikan karyawan KUD di Provinsi Bali.
Pengumpulan data
menggunakan beberapa metode antara lain: (i) wawancara terstruktur, yaitu
mewawancarai manajer KUD dengan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur
(quesioner) yang khusus dirancang untuk merekam berbagai jenis data primer
seperti disebutkan sebelumnya; (ii) Metode wawancara mendalam, yaitu
mewawancarai manajer KUD menggunakan panduan wawancara (interview guide);
(iii) Metode observasi, yakni melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk
mengetahui situasi internal dan eksternal KUD serta masalah masalah yang
dihadapi oleh KUD; (iv) Metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data sekunder
melalui dokumen-dokumen yang dimiliki sumber data sekunder atau instansi
pemerintah terkait.\
2.4.
Metode Analisis Data
1.
Structural Equation
Model (SEM)
Menjawab tujuan
nomor satu dan dua yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja KUD dan menentukan pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung maupun
pengaruh totalnya, maka digunakan metode analisis Structural Equation Model (SEM).
Dalam metode SEM ada tujuh langkah yang harus dilalui seperti disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Langkah-Langkah Penterapan Metode SEM dalam
Penelitian
2.
Deskriptif Kualitatif
Metode deskriptif-kualitatif yaitu memberikan ulasan atau
interpretasi atau makna terhadap data dan informasi serta hasil analisis yang
diperoleh, sehingga menjadi lebih bermakna atau bernas dari pada sekedar
penyajian dalam bentuk angka-angka (numerik).
Nama / NPM : Riski Ludvitasari / 26211274
Kelas / Tahun : 2EB09 / 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar