REVIEW 1 :
Abstract, Pendahuluan, Tinjauan Pustaka dan Kerangka Berpikir, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka
Abstract, Pendahuluan, Tinjauan Pustaka dan Kerangka Berpikir, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka
DAMPAK KEBERADAAN
PASAR MODERN TERHADAP
USAHA RITEL
KOPERASI/WASERDA DAN PASAR
TRADISIONAL
Oleh
:
Agus Susilo1, Taufik2
Berisi :
ABSTRACT
The purpose of this study is (1) to identify position of
traditional market and modern market from institutional aspect and existing
regulation, (2) to know the impact of the existance of modern market to retail
business managed by cooperative, traditional market and small and medium
enterprise and (3) to draw up a concept on the empowerment of retail business applied
by cooperative, traditional market and small and medium enterprise. The main
problem of this study is (1) the position of traditional market and modern market
seen from institusional aspect and the existing regulation, (2) the impact of
the existence of modern market to retail business managed by cooperative,
traditional market and small and medium enterprise seen in aspect of business
volume, selling price, worker numbers and factors affecting consumer behaviour
in determining to shopping and (3) the concept to empower retail business
applied by cooperative, traditional market and small and medium enterprises impact
to business volume of traditional market. Between before and after the
existence of modern is quite different, in which the business volume of
traditional market was higher before the existence of modern market, while
variable of selling price and worker number is just a slight difference. The
conclusion of this study is (1) the existence of modern market has shreatened
traditional market in which, it has developed by 31,4% (AC Nielson) and has
developed negatively by 8%, (2) business volume of traditional market has
decreased due to the existence of modern market. No significant difference in
worker numbers and commodities selling price and (3) the decision to shopping
in modern market is strongly affected by factors of : comfort, sanitation,
availability of other facilities, and consumers decision to shopping in
traditional market is strongly affected by distance and shopping habit.
Abstrak
Tujuan
dari pengamatan ini adalah (1) untuk mengidentifikasi posisi pasar tradisional
dan pasar modern dari aspek kelembagaan dan peraturan yang ada, (2) untuk
mengetahui dampak keberadaan pasar modern untuk bisnis ritel yang dikelola oleh
koperasi, pasar tradisional dan kecil dan perusahaan menengah dan (3) untuk
menyusun konsep tentang pemberdayaan usaha ritel diterapkan oleh koperasi,
pasar tradisional dan usaha kecil dan menengah. Masalah utama penelitian ini
adalah (1) posisi pasar tradisional dan pasar modern dilihat dari aspek
institusional dan peraturan yang ada, (2) dampak keberadaan pasar modern untuk
bisnis ritel yang dikelola oleh koperasi, pasar tradisional dan kecil dan
menengah dilihat dalam aspek volume usaha, harga jual, nomor pekerja dan faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam menentukan untuk belanja dan (3)
konsep untuk memberdayakan bisnis ritel
diterapkan oleh koperasi, pasar tradisional dan kecil dan menengah dampak
perusahaan terhadap volume bisnis tradisional pasar. Antara sebelum dan sesudah
keberadaan modern sangat berbeda, di mana volume bisnis pasar tradisional lebih
tinggi sebelum adanya pasar modern, sedangkan variabel harga jual dan jumlah
pekerja hanya sedikit perbedaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) keberadaan
pasar modern telah shreatened pasar tradisional di mana, telah dikembangkan
oleh 31,4% (AC Nielson) dan telah mengembangkan negatif sebesar 8%, (2) volume
bisnis pasar tradisional karena adanya pasar modern menurun. Tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam jumlah pekerja dan harga jual komoditas dan (3)
keputusan untuk berbelanja di pasar modern sangat dipengaruhi oleh faktor:
kenyamanan, sanitasi, ketersediaan fasilitas lainnya, dan keputusan konsumen
untuk berbelanja di pasar tradisional sangat dipengaruhi oleh jarak dan
kebiasaan belanja.
Pendahuluan
Latar
Belakang
Pertumbuhan
penduduk yang begitu pesat mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat
pula.Kebtuhan akan ekonomi dari masyarakat seiring sejalan dengan perkembangan
masyarakat itu sendiri, Kebutuhan akan pasar yang merupakan akses untuk
memenuhi kebutuhan hidup dimana traksaksi kebutuhan antar pedagang dan konsumen
berkembang dengan pesatnya, hal ini jika kita tinjau di berbagai daerah mu
ncullah bentuk- bentuk pasar kecil mini market (Ritail) .
Semakin
maju perkembangan zaman dari bentuk pasar trasdisional meningkat pasar yang
lebih modern dan sekarang banyak kita temukan pasar pasar kecil lebih
proposional seperti Toserba, Mini Markit , alfa mart bahkan sekarang
bermunculan suwalayan –suwalayan yang semakin modrn dengan pengembanagn
menejemen yang lebih mapan. Dengan munculnya pasar modern ini pasar tradisional
akan mengalami penyusutan pelanggan dan pendapatannya. Jika tidak diimbangani
dengan pelayanan dan menejemen yang lebih baik boleh jadi pasar tradisional
akan lama lama bisa mengalami kematian.
Dengan
kesibukan masyarakat dalam berbagai kegiatannya maka akan memenuhi kebutuhan
diluar jam kerja untuk soping belanja , dan kebanyakan ia meluangkan waktunya
pada malam hari , sedangkan pasar tradisional tidak akan mampu melayani karena
mereka memanfaatkan waktunya hanya siang hari. ;
Tujuan
dan Manfaat
a.
Tujuan
Kegiatan
penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk :
1. Mengidentifikasi
posisi pasar tradisional dan pasar modern (supermarket dan hypermarket) dari
aspek kelembagaan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
2. Mengetahui
dampak kehadiran pasar modern (supermarket dan hypermarket) terhadap usaha
ritel yang dikelola oleh koperasi/waserda, pasar tradisional, dan PKM.
3. Menyusun
suatu konsep pemberdayaan usaha perdagangan ritel yang dapat diterapkan
koperasi/waserda, pasar tradisional, dan PKM.
b.
Manfaat
Penelitian
ini bermanfaat untuk :
1. Mengetahui
kondisi atau potret pasar modern, waserda koperasi dan pasar tradisonal.
2. Mengevaluasi
dan mendistribusikan dampak keberadaan pasar modern.
3. Menyusun
konsep pengembangan waserda koperasi dalam mengelola usaha ritel, dikaitkan
dengan keberadaan pasar modern dan pasar tradisional.
TINJAUAN PUSTAKA
DAN KERANGKA BERPIKIR
Landasan Teori
Pengertian Pasar Tradisional dan Pasar Modern
Selanjutnya Sinaga (2006) mengatakan bahwa pasar modern
adalah pasar yang dikelola dengan manajemen modern, umumnya terdapat di kawasan
perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik
kepada konsumen (umumnya anggota masyarakat kelas menengah ke atas). Pasar
modern antara lain mall, supermarket, departement store, shopping centre,
waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada, toko serba ada dan sebagainya.
Barang yang dijual disini memiliki variasi jenis yang beragam. Selain
menyediakan barang-barang lokal, pasar modern juga menyediakan barang impor.
Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena
melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang yang
rijek/tidak memenuhi persyaratan klasifikasi akan ditolak.
Secara kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai
persediaan barang di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern
memiliki label harga yang pasti (tercantum harga sebelum dan setelah dikenakan
pajak).
Metode Kerja
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan
metode dan pendekatan
pengamatan lapangan di pasar pasar tradisinanol dengan pengamatan .
minimarket , alfa mart
dan suwalayan suwalayan yang ada di daerah kudus.
Wilayah Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini mengambil sampel di
Kabupaten kudus. subjek
kajian terdiri dari : (1) Pasar tradisional, (2) Koperasi/waserda, (3) UKM sektor
ritel, (4) Pasar modern dan (5) Instansi terkait (sumber data pelengkap).
Penggalian Data
Tabel 1. Sebaran dan Objek Sampel 3.3 Metode
Keterangan :
PT : Pasar Tradicional
Kop : Koperasi (Waserda)
UKM : Usaha Kecil dan Menengah
sektor riel
PM : Pasar Modern
IT : Instansi
Terkait
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sekaligus
untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagaimana dirumuskan dalam identifikasi masalah, ditempuh
dengan menggunakan beberapa metode analisis. Metode dan teknik analisis data
ádalah sebagai berikut :
- Identifikasi masalah I dan identifikasi masalah III dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif, ialah analisis yang dilakukan dengan mengeksplorasi data secara deskriptif. Dalam metode ini, eksplorasi data lebih banyak menggunakan pendekatan kualitatif.
- Identifikasi masalah II dianalisis dengan menggunakan metode statistika dengan bantuan software SPSS versi 11.5
a.
Untuk
menjawab sub masalah ke-1 , teknik statistika yang digunakan adalah univariate analysis,
yaitu Mann Whitney U dan t-test. Untuk menggunakan teknik ini terlebih dahulu dilakukan
uji normalitas data dengan menggunakan metode one-sample Kolmogorov-Smirnov.
b.
Untuk
menjawab sub identifikasi masalah ke-2 dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
logistik (logit regression). Alasan pemilihan metode ini mengingat variabel independent
(Y) memiliki karakteristik biner, yaitu keputusan untuk memilih berbelanja di pasar
tradisional (YA) atau di pasar modern (YB).
Persamaan umum model Regresi Logistik adalah :
P = 1
1 + e - (Bo + BiXi + + BnXn)
d i m a n a
p = Probabilitas keputusan
konsumen untuk membeli/berbelanja dipasar modern atau
pasar tradisional
e = elogaritma natural
Bo = konstanta
Bi-Bn = koefisien regresi logistik
Xi-Xn = variabel-variabel
penelitian
Hasil dan Pembahasan
Sumber : Diolah dari
data lapangan, 2010
Dari
sisi kelembagaan, perbedaan karakteristik pengelolaan pasar modern dan pasar
tradisional nampak dari lembaga pengelolanya. Pada pasar tradisional,
kelembagaan pengelola umumnya ditangani oleh Dinas Pasar yang merupakan bagian
dari sistem birokrasi. Sementara pasar modern, umumnya dikelola oleh
profesional dengan pendekatan bisnis. Selain itu, sistem pengelolaan pasar
tradisional umumnya terdesentralisasi dimana setiap pedagang mengatur sistem
bisnisnya masing-masing. Sedangkan pada pasar modern, sistem pengelolaan lebih
terpusat yang memungkinkan pengelola induk dapat mengatur standar pengelolaan
bisnisnya. Dari aspek kebijakan, dapat dijelaskan bahwa pemerintah telah
mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang penataan perpasaran. Beberapa
kebijakan yang telah dikeluarkan dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel
5. Jenis dan Substansi Pokok Kebijakan Pembinaan dan Penataan
Perpasaran
Perpasaran
Mencermati substansi pokok kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan (tenaga Kerja). Hasil uji normalitas data (omzet penjualan, harga jual barang, dan jumlah tenaga kerja) disajikan pada tabel di bawah ini
Tabel
6. Hasil Uji Normalitas Data
Sumber:
Diolah dari output SPSS hasil pengolahan data penelitian, 2005
Hasil
uji tersebut menunjukkan bahwa data omzet penjualan dan harga jual produk
berdistribusi normal. Kedua data ini selanjutnya diuji perbedaan rataratanya
dengan menggunakan uji t. Sedangkan data jumlah tenaga kerja menunjukkan tidak
berdistribusi normal, sehingga diuji dengan menggunakan uji Mann Whitney U
Tabel 7.
Hasil Uji Beda
Sumber :
Diolah dari output SPSS hasil pengolahan data penelitian 2005
Dari
hasil uji beda di atas dapat diketahui bahwa hanya omzet penjualan (pasar tradisional)
yang terbukti berbeda secara signifikan (memiliki perbedaan rata-rata) antara
sebelum dengan sesudah adanya pasar modern. Sedangkan dua aspek lainnya yaitu
harga jual barang dan jumlah tenaga kerja tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan. Untuk mengetahui perbandingan rata-rata ketiga indikator penelitian
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel
14. Perbandingan Rata-Rata Omzet Penjualan, Harga Jual Barang,
dan
Jumlah Tenaga Kerja Pasar Tradisional Sebelum dan Sesudah Adanya
Pasar
Modern
Sumber
: Diolah dari output SPSS hasil pengolahan data penelitian, 2005
Dari
data di atas dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya terdapat perbedaan tanggung
jawab kepada Bupati/Walikota atau Gubernur khusus untuk Pemerintah Propinsi DKI
Jakarta :
a.
Kewenangan
penerbitan IUPM dan/atau IUTM berada pada Menteri. Namun demikian, kewenangan
Menteri dapat diserahkan atau dilimpahkan baik kepada Bupati/Walikota atau Gubernur
untuk Pemerintah Propinsi DKI Jakarta;
b.
Pasar
modern/toko modern dapat melakukan kegiatan usaha setelah memiliki IUPM dan/atau
IUTM;
c.
Toko
modern yang berada di dalam pasar modern tidak diwajibkan memiliki IP2TM tetapi
wajib memiliki IUTM.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis sebagaimana diuraikan di atas,
pengamatan ini menghasilkan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Beberapa
kebijakan Pemerintah telah dikeluarkan untuk menata pengelolaan perpasaran,baik
pasar modern maupun pasar tradisional. Implementasi kebijakan ini menuntut
komitmen lebih besar agar dapat dilaksanakan secara konsisten.
2.
Secara
makro, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran pasar modern
telahmengancam eksistensi pasar tradisional. Fakta ini antara lain diungkap
dalam penelitian AC Nielson yang menyatakan bahwa pasar modern telah tumbuh
sebesar 31 ,4%. Bersamaan dengan itu, pasar tradisional telah tumbuh secara
negatif sebesar 8%. Berdasarkan kenyataan ini maka pasar tradisional akan habis
dalam kurun waktu sekitar 12 tahun yang akan datang, sehingga perlu adanya
langkah preventif untuk menjaga kelangsungan pasar tradisional termasuk kelangsungan
usaha perdagangan (ritel) yang dikelola oleh koperasi dan UKM.
3.
Berdasarkan
hasil penelitian ini diketahui bahwa dampak keberadaan pasar modern terhadap
pasar tradisional adalah dalam hal penurunan omzet penjualan. Dengan
menggunakan uji beda pada taraf signifikansi a = 0,05, hasil analisis
menunjukkan bahwa dari 3 variabel yang diteliti, variabel omzet penjualan pasar
tradisional menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah
hadirnya pasar modern dimana omzet seelah ada pasar modern lebih rendah
dibandingkan sebelum hadirnya pasar modern. Sedangkan variabel lainnya, yaitu jumlah
tenaga kerja dan harga jual barang tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Nielson, C. 2003. Modern Supermarket (Terjemahan AW
Mulyana). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Sinaga, Pariaman. 2004. Makalah Pasar Modern VS Pasar
Tradisional. Kementerian Koperasi dan UKM. Jakarta : Tidak Diterbitkan.
Nama / NPM :
Riski Ludvitasari
/ 26211274
Kelas / Tahun :
2EB09 / 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar