Nama : Riski Ludvitasari
NPM : 26211274
Kelas : 4EB09
Global
vs Regional
A.
Pengertian Globalisasi
Globalisasi
merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan
dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bisa.
Globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa adanya rintangan batas teritorial negara. Globalisasi
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap
arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas
suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu
pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional
secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk
global ke dalam pasar domestik.
B.
Ciri-ciri Globalisasi
Berikut
ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di
dunia antara lain :
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan
barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara
melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal
dari budaya yang berbeda.
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang
berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan
internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi
organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan
media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan
pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya
dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang
lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Menurut
Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut:
a. Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di
berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal
ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah,
infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang
kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
b. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai
akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk
portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT
Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola
BOT (build-operatetransfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
c. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti
penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki
pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara
berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah
dan bebas.
d. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara
dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena
kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dll. Dengan
jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke
berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana
jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera
masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada
selera global.
e. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk
penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan
nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi
semakin cepat, ketat, dan fair.
C.
Dampak Globalisasi dalam Bidang Ekonomi
Dengan
adanya bentuk-bentuk perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi tersebut maka
globalisasi tentunya berdampak bagi kehidupan masyarakat baik berupa dampak
positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari globalisasi ekonomi
diantaranya:
a. Produksi global dapat ditingkatkan. Pandangan ini
sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan
dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang
meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
b. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara
mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen
mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat
menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
c. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. Perdagangan
luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang
jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
d. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
lebih baik modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati
oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli
serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara
berkembang.
e. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi,
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan
oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh
perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal
dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara
maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Dampak negatif bagi
kehidupan masyarakat Indonesia diantaranya:
a. Menghambat pertumbuhan sektor industri. Salah satu efek
dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih
bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi
menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang
baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri
yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan
sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada
industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
b. Memperburuk neraca pembayaran globalisasi cenderung
menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu
bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi
neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran
adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung
mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran
pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat.
Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
c. Sektor keuangan semakin tidak stabil. Salah satu efek
penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana
luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan
mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah
baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam
negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi
bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor
keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
d. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam
jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan
masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada
akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan
ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin
tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
Untuk
menghadapi kapitalisme global maka pemerintah perlu melakukan hal-hal sebagai
berikut diantaranya :
a. Perlunya segera dilakukan pemberantasan KKN secara
bersungguh - sungguh. Pengurangan KKN hingga kondisi yang sangat minim merupakan
modal yang besar untuk menghadapi era kapitalisme global. Selanjutnya, kita
memerlukan langkah yang terencana untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya.
b. Pemerintah perlu meletakkan kerangka kebijakan untuk
memungkinkan pergerakan sumber daya ke arah sektor-sektor yang mempunyai
prospek yang cerah. Hal ini dilakukan melalui kebijakan yang tidak distortif
terhadap keputusan investor, termasuk memungkinkan mereka untuk mengukur
tingkat resiko secara akurat.
c. Mengupayakan agar perubahan-perubaan yang terjadi
berlangsung secara bertahap, sehingga memberikan waktu bagi pelaku ekonomi yang
bergerak di industri yang tidak kompetitif beralih ke industri yang lebih
kompetitif.
d. Mempersiapkan SDM agar dapat memanfaatkan peluang yang
terbuka. Dalam hal ini termasuk misalnya, dengan mengupayakan sertifikasi
keahlian yang diakui secara internasional berikut pelatihan untuk mendapatkan
sertifikat tersebut. Dari dampak globalisasi yang ada maka dapat dilakukan kiat
dalam menghadapi globalisasi, yaitu: dalam bidang ekonomi bangsa Indonesia
perlu melaksanakan pasal 33 UUD 1945 dengan membangun kerja sama pelaku ekonomi
yang terdiri dari badan usaha koperasi, badan usaha milik negara, dan badan
usaha milik swasta. Daerah harus diberdayakan agar mampu menghasilkan produk-produk
unggulan daerah yang dapat diangkat menjadi produk unggulan nasional. Dengan
demikian, daya saing bangsa yang sangat diperlukan dalam era pasar bebas dapat
tercipta.
Berdasarkan
bentuknya, kerjasama ekonomi internasional terbagi dalam 4 (empat macam), yaitu
sebagai berikut :
1.
Kerja Sama Ekonomi Bilateral
a. Kerja sama ekonomi bilateral
adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan dua negara dan bersifat membantu satu
samalain. Kerjasama bilateral bertujuan untuk membina hubungan yang telah ada
serta menjalin hubungan kerjasama perdagangan dengan negara mitra.
b. Contoh : kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Malaysia, Indonesia
dengan Cina, dan sebagainya. Pemerintah indonesia sendiri telah menandatangani
perjanjian perdagangan dan ekonomi di Kawasan Asia Pasifik dengan 14 negara, di
Afrika dan Timur Tengah dengan 10 negara, di Eropa Timur dengan 9 negara, di
Eropa Barat dengan 12 negara dan di Amerika Latin dengan 7 negara.
2.
Kerja Sama Ekonomi Regional
a. Kerja sama ekonomi regional adalah
kerja sama ekonomi di antara beberapa negara yang berada di kawasan
tertentu.
b. Contoh: kerja sama ekonomi antara
negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), antara negara-negara di kawasan
Eropa (MEE), antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik (APEC), dan lain
sebagainya.
3.
Kerja Sama Ekonomi
Multilateral/Internasional
Kerja sama ekonomi multilateral adalah kerja sama ekonomi yang
melibatkan banyak negara dan tidak terikat oleh wilayah atau kawasan negara
tertentu. Kerja sama ini bisa dalam satu kawasan seperti ASEAN, MEE tetapi
dapat pula kerja sama antarnegara yang berbeda kawasan seperti GATT-WTO,
UNCTAD, OPEC, IMF, WCO/WCC dan lain-lain.
4.
Kerja Sama Ekonomi Multilateral
Regional
a. Organisasi multilateral regional
adalah organisasi kerjasama ekonomi perdagangan yang anggotanya terdiri
dari beberapa negara di kawasan/tertentu. Seperti :
AFTA,APEC,EFTA,NAFTA,LAFTA,CACM,EEC dan lainnya.
b. Perkembangan organisasi dan
kerjasama ekonomi dan bisnis regional semakin meningkat. Hal ini dapat
mendorong jaringan bisnis regional yang semakin intens, terutama dengan semakin
berkurangnya hambatan tarif barrier dan non tarif barrier serta adanya
homogencity characteristic regional.
c. Sehubungan
dengan perkembangan tersebut, maka sebagian ahli ekonomi/perdangan/bisnis
internasional menyarankan agar para manajer bisnis internasional pada saat ini
lebih baik bertindak dan berfikir “act local, think regional and forget
global” (A.Rugman,2001:18).
Contoh
:
China Berusaha Redakan Kecemasan AS Terkait Bank Regional Baru
Menteri Keuangan China menegaskan bank regional baru yang
diusulkan dan akan dipimpin negaranya bertujuan melengkapi, bukan menyaingi,
kreditur global lain seperti Bank Dunia sehingga Amerika tidak perlu khawatir.
Kantor berita Xinhua menulis Menteri Lou Jiwei mengatakan
pembentukan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB), yang dijadwalkan
beroperasi akhir tahun ini, akan memberi China tanggung jawab lebih besar dalam
pembangunan global. Seperti organisasi finansial regional lain semacam Bank
Pembangunan Asia (ADB) dan Bank Eropa Untuk Rekonstruksi dan Pembangunan, Lou
mengatakan AIIB justru akan memperkuat dan secara lebih agresif memajukan
ekonomi dunia.
Komentar Lou itu tampaknya bertujuan meredam kecemasan
Amerika setelah Jerman, Perancis, Italia dan Inggris minggu ini mengatakan akan
bergabung dengan bank inisiatif China itu. Amerika khawatir bank baru itu akan
membolehkan standar kredit, merusak transparansi, serta melemahkan Bank Dunia dan
Dana Moneter Internasional (IMF).
Tenggat waktu untuk bergabung adalah 31 Maret, tetapi Lou
mengatakan pendaftaran tetap akan diterima sesudahnya.
China mengusulkan bank baru itu tahun 2013 untuk mendanai
proyek-proyek konstruksi jalan, bandara dan infrastuktur lain. Mereka berjanji
menyediakan sebagian besar dari modal awalnya yaitu US$50 miliar. Ada 21 negara
lain yang sudah mengutarakan niat untuk bergabung, termasuk India, tetapi
Amerika dan para sekutunya seperti Jepang, Korea Selatan dan Australia belum
mengambil keputusan.
Bank baru ini adalah bagian dari serangkaian inisiatif China
untuk memperkokoh pengaruhnya dalam sistem keuangan global dan memperluas
jaringan perdagangan. Sejumlah kalangan menganggap ini adalah usaha China untuk
mengikis pengaruh Amerika dan Jepang yang kuat di Bank Dunia dan ADB.
Swiss minggu ini juga mengatakan siap menjadi anggota pertama
bank baru itu dan bisa berperan penting guna memastikan lembaga itu memenuhi
standar internasional. Menteri Ekonomi Swiss Johann Schneider-Amman hari Sabtu
(21/3) mengatakan penting untuk terlibat dari awal agar bisa menekankan semua
prinsip dan syarat yang penting bagi negaranya. "Jika bank-bank itu
nantinya bersaing, itu sebenarnya adalah keuntungan dan akan meningkatkan
efisiensi," lanjutnya.
Sumber :